Entah kapan eksak waktunya, tapi saya dan istri dari muda (padahal sekarang juga masih) berusaha selalu positif untuk hal apapun.
Yah, semua orang bukannya gitu ya?
Iya, begitu. Alhamdulillah.
Di sini, saya cuma pengen cuap-cuap aja sekelumit pengalaman kami. Yuk, mulai.
Perihal kata-kata. Usaha kami tergolong sangat sederhana. Kami mengurangi kata jangan ketika kami bercakap satu sama lain.
Catat ya, kami mengurangi. Bukan melarangnya.
Untuk hal-hal tertentu, atau keadaan genting -- kata jangan tentu diperlukan bahkan wajib ada.
Contoh yang saya dan istri coba istikamahkan sehari-hari:
- Sulit, angel >>> DIUBAH MENJADI >>> tidak mudah
- Jangan duduk >>> DIUBAH MENJADI >>> berdiri dulu
- Lagi sakit >>> DIUBAH MENJADI >>> lagi kurang sehat
Dan seterusnya..
Saya yakin kamu dapat esensi dari contoh-contoh di atas ya.
CATATAN: kata jangan bisa dihilangkan, ketika memang ada antonim yang pas untuk itu.
Dan.. asal kamu tahu. Walau tidak mudah, ternyata bisa dilakukan. Tinggal diulang-ulang saja. Dibiasakan. Sampai akhirnya menjadi karakter. Insya Allah.
Doakan ya.
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu).
Posting Komentar